Popular Posts

Rabu, 26 Juni 2013

Mengenal Epilepsi atau Ayan

Apa Itu Kejang dan Apa Itu Epilepsi?

Kejang merupakan gerakan atau perilaku abnormal akibat aktivitas listrik di otak yang tidak biasa.

Kejang ini merupakan salah satu gejala epilepsi. Tetapi tidak semua orang yang tampaknya mengalami kejang berarti mempunyai epilepsi.

Sebaliknya, epilepsi adalah sekelompok gangguan yang terkait dengan karakteristik kecenderungan mengalami kejang berulang.
Kejang non-epilepsi (disebut pseudoseizures) tidak disertai dengan aktivitas listrik abnormal di otak dan mungkin disebabkan oleh masalah psikologis atau stres. Jenis kejang ini dapat diobati dengan intervensi psikiater.

Kejang Provokasi adalah kejang tunggal yang mungkin terjadi sebagai akibat dari trauma, gula darah rendah (hipoglikemia), natrium darah rendah, demam tinggi, atau penyalahgunaan alkohol atau narkoba. Demam yang berhubungan dengan (atau demam) kejang mungkin terjadi selama masa bayi dan biasanya hilang saat anak-anak berusia 6 tahun. Setelah evaluasi penuh untuk memperkirakan risiko kambuh, pasien yang menderita kejang tunggal mungkin tidak memerlukan pengobatan.

Gangguan kejang adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana kejang mungkin merupakan salah satu gejala. Karena gangguan kejang begitu umum, istilah ini menjadi kurang berguna. Namun “gangguan kejang” ini sering digunakan untuk menghindari istilah epilepsi.
___
Apakah epilepsi itu?

Penyakit epilepsi merupakan penyakit yang dapat terjadi pada siapa pun walaupun dari garis keturunan tidak ada yang pernah mengalami epilepsi ini. Epilepsi tidak bisa menular ke orang lain karena hanya merupakan gangguan otak yang tidak dipicu oleh suatu kuman virus dan bakteri.

Dengan pengobatan secara medis baik dokter maupun Rumah Sakit bisa membantu pasien epilepsi untuk mengurangi serangan epilepsi maupun menyembuhkan secara penuh epilepsi yang diderita oleh seseorang.

Epilepsi merupakan sindrom yang ditandai oleh kejang yang terjadi berulang-ulang. Diagnosa ditegakkan bila seseorang mengalami paling tidak dua kali kejang tanpa penyebab.
_____
Apa Penyebab Epilepsi?

Epilepsi terjadi akibat aktivitas listrik abnormal yang berasal dari otak. Sel-sel otak berkomunikasi dengan mengirimkan sinyal-sinyal listrik dalam pola teratur. Pada epilepsi sinyal-sinyal listrik menjadi abnormal, sehingga menimbulkan “badai listrik” yang menghasilkan kejang. Badai ini mungkin berada dalam bagian tertentu dari otak atau semua bagian, tergantung dari jenis epilepsi.

Ada sekitar 180.000 kasus baru epilepsi setiap tahun. Sekitar 30% terjadi pada anak-anak. Epilepsi paling sering terjadi pada anak-anak dan manula.

Hanya sebagian kecil kasus epilepsi yang diketahui jelas penyebabnya.

Beberapa penyebab utama epilepsi meliputi:
  • Kurang/rendahnya oksigen saat dilahirkan
  • Kepala mengalami cedera dalam proses kelahiran
  • Kepala cedera saat anak-anak/dewasa
  • Tumor otak
  • Kondisi genetik yang mengakibatkan cedera otak, seperti tuberous sclerosis
  • Infeksi seperti meningitis atau ensefalitis
  • Stroke atau jenis lain dari kerusakan otak
  • Kadar abnormal zat-zat dalam tubuh seperti natrium atau gula darah 
Sekitar 70% dari semua kasus epilepsi pada orang dewasa dan anak-anak, penyebabnya tidak pernah dapat ditemukan.

Meskipun penyebab epilepsi biasanya tidak diketahui, namun beberapa faktor diketahui sebagai penyebab kejang pada penderita epilepsi.

Pencetus epilepsi pada setiap orang berbeda. Penyandang epilepsi harus peka dalam mengamati faktor yang mungkin dapat mencetuskan epilepsi seperti alkohol, kafein, telat makan, panas badan, kurang tidur, stres, menstruasi, putus obat atau minum obat tidak teratur, bahkan pada penyandang epilepsi yang fotosensitif, epilepsi dapat dicetuskan oleh rangsangan cahaya dan menonton televisi.
___
Proses terjadinya epilepsi

Adanya predisposisi / pencetus yang memungkinkan gangguan pada sistem listrik dari gangguan sistem saraf pusat pada suatu bagian otak akan menjadikan sel-sel tersebut memberikan muatan listrik yang abnormal, berlebihan, secara berulang, dan tidak terkontrol (disritmia).

Aktivitas serangan epilepsi dapat terjadi setelah suatu gangguan pada otak dan sebagian ditentukan oleh derajat dan lokasi dari lesi. Lesi pada mesensefalon, talamus, dan korteks serebri kemungkinan besar bersifat epileptogenik sedangkan lesi pada serebelum dan batang otak biasanya tidak menimbulkan serangan epilepsi.

Pada tingkat membran sel, neuron epileptik ditandai oleh fenomena biokimia tertentu.

Beberapa diantaranya yaitu :
  • Ketidakstabilan membran sel saraf sehingga sel lebih mudah diaktifkan.
  • Neuron hipersensitif dengan ambang yang menurun sehingga mudah terangsang dan dapat terangsang secara berlebihan
  • Terjadi polarisasi yang abnormal ( polarisasi berlebihan, hiperpolarisasi, atau terhentinya repolarisasi).
  • Ketidakseimbangan ion yang mengubah lingkungan kimia dari neuron.

Pada waktu serangan, keseimbangan elektrolit pada tingkat neuronal mengalami perubahan. Ketidakseimbangan ini akan menyebabkan membran neuron mengalami depolarisasi.

Situasi ini akan menyebabkan kondisi yang tidak terkontrol, pelepasan abnormal terjadi dengan cepat, dan seseorang dikatakan menuju ke arah epilepsi. gerakan-gerakan fisik yang tak teratur disebut kejang. Akibat adanya distriknia muatan listrik pada bagian otak tertentu ini memberikan manifestasi pada serangan awal kejang sederhana sampai gerakan konvulsif memanjang dengan penurunan kesadaran.

Keadaan ini dapat duhubungkan dengan kehilangan kesadaran, gerakan berlebihan, hilangnya tonus otot serta gerakan dan gangguan perilaku, alam perasaan, sensasi, dan persepsi. Sehingga epilepsi bukan penyakit tetapi suatu gejala.
___
Masalah dasarnya diperkirakan dari gangguan listrik (disritmia) pada sel saraf pada salah satu bagian otak yang menyebabkan sel ini mengeluarkan muatan listrik abnormal, berulang, dan tidak terkontrol. karakteristik kejang epileptik adalah suatu manifestasi muatan neuron berlebihan ini.

Pola awal kejang menunjukkan daerah otak dimana kejang tersebut berasal. Juga penting untuk menunjukkan jika klien mengalami aura (suatu sensasi tanda sebelum kejang epileptik yang dapat menunjukkan asal kejang misalnya melihat kilatan sinar dapat menunjukkan kejang berasal dari lobus oksipiatal).

Ada dua golongan utama penyakit epilepsi yaitu serangan parsial atau fokal yang mulai pada suatu tempat tertentu di otak, biasanya di daerah korteks serebri, dan serangan umum yang agaknya mencakup seluruh korteks serebri dan diensefalon

Gejala yang khas yang kita temui dan dapatkan dari pasien ataupun penderita epilepsi ini adalah kejang.

Kita bisa mengenali bahwa seseorang menderita kejang pertama kali yang dapat kita lihat dan observasi adalah kejang ini.
_________
Jenis kejang yang ada dalam penyakit epilepsi

1. Kejang umum / kejang grand mal ditandai oleh empat fase
a.Fase AURA.
Seseorang mengalami berbagai sensasi sebelum kejadian kejang kronik. Sensasi ini merupakan tanda akan datangnya kejang. Sensasi mungkin merupakan penciuman, pusing, cahaya, rasa tertentu, baal atau getaran pada tangan.Itu bagian awal dari kejang epilepsi

b.Fase TONIK.
Ditandai oleh hilangnya kesadaran, jeritan (suara bernada tinggi disebabkan lewatnya udara melalui laring yang menutup disertai kontraksi maksimal otot-otot dada dan perut), tubuh kaku karena kontraksi tiba-tiba dari seluruh otot volunteer ( tangan fleksi, kaki ekstensi dan gigi rapat).

c.Fase KLONIK.
Ditandai oleh gerakan-gerakan kejang agitasi seluruh tubuh karena pergantian relaksasi dan kontraksi yang cepat dari seluruh otot volunteer. Pernapasan terhenti dan terjadi sianosis. Mungkin disertai mulut berbusa karena banyaknya saliva yang mungkin berwarna merah bila terjadi pendarahan karena tergigitnya lidah.

d.Fase PEMULIHAN / POSTIKTAL.
Ditandai oleh terhentinya gerakan-gerakan kejang. Individu tidak sadar. Kesadaran dan semua gerakan volunteer perlahan kembali. Kebingungan, agitasi dan peka rangsang mungkin muncul. Individu akan merasa lelah. Mungkin mengalami inkontinensia urine. Individu jua lupa akan kejang yang dialaminya.
___
2.Kejang fokal atau parsial
Kejang fokal sederhana ditandai dengan kejang pada bagian tubuh tertentu merupakan tempat dimana konduksi neural abnormal terjadi goncangan pada satu sisi wajah meluas kepada otot-otot tubuh pada sisi yang sama. Gejala somatosensori bisa terjadi misalnya kesemutan, rasa logam, halusinasi visual; gejala otonom juga dapat terjadi seperti mual, berkeringat, individu tidak mengalami kehilangan kesadaran.

Kejang fokal kompleks ditandai oleh adanya kehilangan kesadaran, disertai tingkah laku kacau seperti lip smaking, menarik-narik pakaian, atau menunjukkan jari. Kemudian kacau mental dan peka rangsang terjadi kemudian. Kejang parsial dapat berkembang menjadi kejang umum. Dengan kejang pertama, seseorang dirawat dan mengalami pemeriksaan diagnostic lengkap untuk menentukan penyebab kejang.
_____
Apakah epilepsi dapat disembuhkan?

Tergantung jenis epilepsinya. Ada sindroma epilepsi yang termasuk “jinak” pada anak-anak dan bisa “sembuh” tanpa pengobatan ketika dewasa. Namun secara umum, seperti yang sudah disebutkan di atas, dengan minum obat epilepsi secara patuh dan menghindari faktor pencetus maka epilepsi dapat terkontrol.

Setelah 2-5 tahun, bila tidak ada kejang dan EEG normal maka obat epilepsi dapat diturunkan bertahap sampai dihentikan. Tidak sedikit penyandang epilepsi yang pada akhirnya terbebas dari kejang dan minum OAE.

Keberhasilan pengobatan epilepsi memerlukan kerja sama dari penyandang, dokter, keluarga, dan juga peranan orang-orang di sekitar penyandang epilepsi. Mendapatkan informasi yang benar tentang epilepsi adalah penting agar tidak terjebak oleh mitos-mitos yang menyesatkan.
______
Pertolongan Pada Penderita Epilepsi :

Apa yang harus anda lakukan apabila di sekitar anda ada orang yang mengalami epilepsi yang disertai hilangnya kesadaran?

  1. Segera amankan penderita dengan mengamankan dari benda-benda berbahaya, mengamankan dari benturan (terutama bagian kepala), dan lain sebagainya.
  2. Rebahkan dengan kepala miring ke samping agar lidah penderita tidak menutupi jalan pernapasan dan longgarkan baju yang terlalu ketat agar penderita mudah bergerak dan bernapas.
  3. Biarkan penderita bergerak semaunya dan jangan meletekkan apa-apa pada mulut penderita. Gigi penderita epilepsi bisa patah jika pada mulut penderita dimasukkan benda-benda keras serta bisa menutupi jalan pernapasannya.
  4. Biarkan penderita istirahat karena setelah kejadian penderita akan bingung dan lelah. Laporkan kepada orang-orang di sekitar atau yang berwenang agar dilanjutkan dengan menghubungi keluarga/kerabat atau dokter. Jika penderita cidera atau terjadi serangan susulan terus menerus segera bawa ke dokter, puskesmas, klinik atau rumah sakit terdekat.
Taukah anda bahwa ada beberapa orang terkenal yang menderita epilepsi / ayan / sawan

- Nepoleon Bonaparte
- Vincenth van Gogh
- Alexander the Great (Alexander Agung)
- Alfred Nobel, dan masih banyak lagi yang lainnya
 
Semoga bermanfaat...
 

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar anda sangat berarti bagi pengembangan blog ini. Berkomentarlah dengan bijak ya jangan SPAM. Jangan lupa follow ya dan tinggalkan pesan dikomentar post mana saja nanti saya follback. Terima kasih