Popular Posts

Sabtu, 24 Desember 2011

Bahaya kelebihan vitamin A

(Sayur dan buah mengandung vitamin yang dibutuhkan tubuh)

Sejak lebih dari 1.500 tahun, orang-orang Cina atau Mesir sudah mengenal
khasiat dari hati binatang untuk mengobati penyakit rabun ayam. Memang ketika
itu belum diketahui, bahwa unsur aktiv yang dikandung hati binatang adalah
Vitamin A. Kini diketahui kekurangan atau kelebihan vitamin A juga berdampak
pada kesehatan.

Vitamin A baru dapat diidentifikasikan pada tahun 1913, dan mekanismenya untuk
memerangi rabun ayam atau ancaman kebutaan pada anak, baru diketahui secara
pasti satu dekade kemudian. Pada tahun 1980-an dimulai era baru fungsi vitamin
A, setelah diketahui bahwa vitamin ini memainkan peranan menentukan, dalam
pertumbuhan dan pembelahan sel. Sejak dua dekade lalu, muncul eforia berlebihan
menyangkut khasiat vitamin A.

Memang tidak berlebihan, jika vitamin A banyak dipuji dan diharapkan dapat
mencegah dan memerangi penyakit tertentu, seperti kanker misalnya. Sebab
penelitian selama beberapa dekade menunjukkan, vitamin A merupakan unsur
penting untuk mempertahankan kondisi kesehatan yang bagus, pertumbuhan, sistem
kekebalan tubuh, reproduksi dan penglihatan. Secara umum, diketahui kekurangan
vitamin A pada anak-anak terutama di negara berkembang, merupakan penyebab
utama penyakit rabun ayam atau bahkan kebutaan.

Tentu saja dipertanyakan apa sebetulnya vitamin A itu? Dari mana sumbernya?
Vitamin A dapat diperoleh dari berbagai sumber, dan terdapat dalam dua macam
bentuk, yakni retinol dan beta-carotene. Retinol lazim disebut vitamin A yang
sebenarnya karena dapat langsung dimanfaatkan oleh tubuh. Sumber retinol
kebanyakan dari makanan hewani, seperti hati, telur atau minyak ikan. Sementara
beta-carotene disebut pro-vitamin A, karena harus diolah dulu oleh tubuh, untuk
menjadi retinol. Sumber beta-carotene kebanyakan berasal dari makanan nabati,
terutama yang berwarna oranye atau hijau tua seperti wortel, ubi dan mangga.
Tubuh menyimpan retinol maupun beta-carotene di dalam hati dan mengambilnya
dari tempat penimbunan tsb, jika tubuh membutuhkannya.

Ditimbun dalam hati

Karena vitamin A ditimbun di dalam hati, dalam arti tidak larut dalam air,
terdapat bahaya jika kadarnya melebihi ambang batas aman, dapat muncul ancaman
kesehatan. Berdasarkan rekomendasi dari institut kesehatan nasional Amerika
Serikat, disarankan konsumsi harian dari vitamin A tsb antara 500 sampai 1.500
mikrogram vitamin A. Tentu saja konsumsinya disesuaikan untuk tiap kelompok
umur dan jenis kelamin. Anak-anak lebih kecil dari orang dewasa, ibu menyusui
lebih banyak dari wanita remaja. Kurang dari itu, dapat muncul gangguan
kesehatan antara lain gangguan penglihatan atau pertumbuhan pada anak.

Muncul pertanyaan berikutnya, bagaimana kalau tubuh kelebihan vitamin A.
Disinilah letak keunikan vitamin A. Diketahui, vitamin A sangat penting bagi
kesehatan tulang. Namun jika terjadi kondisi kelebihan atau hypervitaminosis,
justru muncul penyakit kerapuhan tulang atau osteoporosis. Para peneliti
menduga, kelebihan vitamin A memicu aktivitas osteoclast, yakni sel yang
menguraikan tulang. Juga diperkirakan, kelebihan vitamin A memicu korelasi
timbal balik dengan vitamin D, yang memainkan peranan penting dalam pembentukan
tulang. Selain itu, dalam komposisi yang cukup, vitamin A dapat mencegah
kanker, tetika kelebihan justru memicu tumbuhnya kanker.

Osteoporosis

Mengapa setelah sebelumnya hampir semua pihak, berlomba-lomba mengatasi situasi
kekurangan vitamin A di dunia, tiba-tiba muncul peringatan bahaya kelebihan
vitamin A? Penyebabnya adalah tingginya kasus penyakit kerapuhan tulang atau
osteoporosis di kalangan warga negara maju. Di Amerika Serikat saja, institut
kesehatan nasional melaporkan, lebih dari 10 juta warganya menderita gejala
kerapuhan tulang. Sekitar 80 persen penderitanya adalah wanita. Sekitar 18 juta
warga Amerika lainnya, menderita gejala berkurangnya kerapatan tulang, yang
menunjukan perkembangan awal dari osteoporosis.

Dalam penelitian memang ditemukan, penyebabnya bermacam-macam dan bukan hanya
akibat kelebihan vitamin A saja. Ada yang merupakan penyakit genetis, kurang
konsumsi kalsium, akkibat kebiasaan merokok atau juga konsumsi alkohol secara
berlebihan. Namun beberapa tahun belakangan, para peneliti memusatkan perhatian
pada kaitan antara kelebihan vitamin A dengan risiko kerapuhan tulang.
Pemicunya, adalah konsumsi vitamin A sintetis dalam jumlah besar di
negara-negara maju akibat promosi yang gencar menyangkut bahaya kekurangan
vitamin A.

Dalam penelitian di Swedia, dimana kasus kerapuhan tulang akibat kelebihan
vitamin A amat menonjol, terlihat hubungan yang signifikan menyangkut hal itu.
Penelitian terhadap 72.000 wanita yang sudah memasuki masa menopause, yang
mengkonsumsi vitamin A dalam bentuk suplemen setara dengan 3000 mikrogram per
hari, atau kira-kira tiga kali kebutuhannya, menunjukkn risiko kerapuhan tulang
yang juga meningkat tiga kali lipat. Sementara penelitian pada 2.000 orang
lelaki di Swedia, yang kadar retinol dalam darahnya lebih tinggi dari normal,
terlihat juga peningkatan risiko kerapuhan tulang. Swedia menjadi contoh
menarik, karena populasinya mengkonsumsi vitamin A dalam kadar tinggi,
dibarengi dengan kurangnya biosintesa vitamin D, akibat kurangnya sinar
matahari.

Faktor risiko di negara maju

Kecemasan dampak kelebihan vitamin A, memang lebih banyak muncul di negara
maju. Sementara di negara berkembang, yang dicemaskan justru kekurangan vitamin
A pada anak-anak dan ibu hamil atau menyusui. Menu makanan warga di negara maju
dinilai oleh para meneliti, mencukupi kebutuhannya akan vitamin A sehari-hari.
Apalagi kalau dalam menu makanan mereka, termasuk juga hati sapi atau hati
ayam, yang mengandung retinol kadar tinggi. Pada pokoknya, para peneliti
mengingatkan, jika menu makanan sehari-hari sudah mengandung vitamin A kadar
tinggi, tidak perlu lagi mengkonsumsi suplemen vitamin A.

Terutama juga diperingatkan orang-orang lanjut usia yang memiliki risiko
kerapuhan tulang lebih tinggi. Pada manusia lanjut usia, fungsi hati sudah
menurun dan kurang efektif dalam mengolah kelebihan retinol, artinya kadar
vitamin A dalam tubuh mereka sudah cukup tinggi, dan biasanya tidak memerlukan
suplemen lagi. Akan tetapi, jika memang dibutuhkan suplemen vitamin A,
disarankan mengkonsumsinya dalam bentuk beta-carotene. Dengan begitu kebutuhan
vitamin A dapat dipenuhi secara optimal tanpa meningkatkan risikonya. Juga
disarankan, agar kelompok risiko seperti wanita yang sudah memasuki menopause
atau manula, berkonsultasi dengan dokternya untuk menetapkan kadar aman yang
dapat dikonsumsi.

courtesy by: http://osdir.com/ml/culture.region.indonesia.ppi-india/2005-03/msg01455.html

2 komentar:

  1. wah ternyata kelebihan vitamin A berbahaya juga, makasih infonya.

    BalasHapus

Komentar anda sangat berarti bagi pengembangan blog ini. Berkomentarlah dengan bijak ya jangan SPAM. Jangan lupa follow ya dan tinggalkan pesan dikomentar post mana saja nanti saya follback. Terima kasih